Istana Anak-Anak Indonesia TMII Bagaikan Negeri Dongeng
Jumat, 13 Desember 2019
6 Komentar
Assalamualaikum
Dari
kereta gantung TMII (Taman Mini Indonesia Indah), saya melihat bangunan tinggi berwarna
cokelat bata yang megah. Bangunan ini cukup menonjol karena gaya arsitekturnya
yang indah. Mirip dengan castle di Eropa. Mumpung di TMII, saya meminta suami
untuk mampir saja. Toh lokasinya tidak jauh dari tempat kereta gantung.
“Satu
tempat saja lalu kita pulang”, pinta saya. Andai pergi kesini sendiri (bersama
keluarga saja), mungkin sehari bakal menjelajahi tempat-tempat yang menarik. Masalahnya
kami diantar Paklik, jadi agak sungkan minta mampir kemana-mana.
Halaman
Istana Anak-Anak Indonesia lenggang. Lebih tepatnya sepi. Kata Paklik karena
waktu itu hari kerja, hari Jum’at, bukan waktunya piknik. Lagipula ini belum
musim liburan. Orang-orang yang kesini membawa anak-anak kecil, kecuali rombongan
turis. Sayapun membawa anak kecil yang hobi lari-lari.
Sesuai
dengan namanya, saya berharap bisa menemukan aneka tempat bermain untuk
anak-anak. Mungkinkah seperti dongeng-dongeng kerjaan dalam film kartun? Ataukan
seperti istana pada umumnya? Jadi seperti apa Istana anak-Anak Indonesia ini?
Saya
akan membahas gedungnya. Menarik, sih!
Puas Jalan, Memotret dan
Melihat View di Gedung Utama
Setelah
membayar tiket masuk, saya langsung masuk ke gedung utama. Si bungsu sudah tak
sabar untuk berlari saja. Eits, tunggu dulu. Ada dua badut yang menyambut kedatangan
kami. Mereka melambaikan tangan dan mendekati kami. Kemudian saya meminta untuk
berswafoto.
Saya
pikir gratis. (Ibu sih mikirnya gratis mulu ya!). Tapi kemudian saya tanya
tarifnya tapi katanya seikhlasnya. Oke deh, saya carikan uang di dompet dan
menyerahkan kepada salah satu badut.
Istana
anak-anak ini menjadi tempat belajar dan bermain bagi anak-anak. Bangunan utama
bernama Graha Widya Tama, terdiri atas 4 lantai dengan ruang terbuka diatas. Bangunan
ini memiliki dua sayap dan menara yang tinggi, lambang kebersamaan anak
laki-laki dan perempuan dalam menggapai prestasi. Dari situs Taman Mini, di
ruangan ini terdapat pameran wayang dan peragaan aneka permainan anak
tradisional. Sayangnya jalan menuju ruangan tersebut ditutup.
Saya
bersama suami dan si bungsu hanya keliling bangunan dan naik tangga dari
belakang gedung. Dari lantai atas ada halaman terbuka yang luas. Angin yang
berhembus bukan sepoi-sepoi lagi, lumayanlah bikin jilbab melambai. Ditambah dengan
terik matahari. Perpaduan yang klop.
Di
atas ini ada satu pintu dan tertutup rapat. Jadi ini kosong saja. Namun setiap
sudut masih layak buat stok foto. Beberapa pengunjung yang naik hingga lantai
atas ini sekedar mengabadikan moment dan melihat view dibawahnya.
Kalau
suasananya seperti ini saya puas dengan hasil foto. Maksudnya, foto-foto saya
tanpa ada halangan dari pengunjung yang hilir-mudik. Tapi ya jadi agak aneh saja.
Setahu saja tempat-tempat seperti ini semacam hiburan rakyat biasanya ramai. Cuma
karena hari kerja jadi sepi kecuali rombongan sekolah yang sedang mengadakan
study tour atau rekreasi. Ambil hikmahnya saja, puas jalan, puas foto. Saya bisa
santai melihat semua view, kecuali yang tertutup.
Tempat Bermain
Setelah
dari gedung utama saya turun perlahan. Di sekitarnya ada kolam renang, sepi
juga dan panggung hiburan. Sepertinya asyik ya melihat anak-anak tampil di
arena ini. Panggung di depan, tengah dan di sekelilingnya adalah tempat untuk
para penonton.
Di belakang gedung utama ada kolam renang. Seperti kolam renang yang diperuntukan buat anak, disini ada seluncurannya dan air yang tumpah. Terbayang anak-anak yang berseru riang ketika kena air. Andaikan membawa baju ganti, mungkin anak saya akan ikut nyebur kesini. Dia ini paling tidak tahan melihat kolam.
Di
samping gedung utama (di halaman depan) ada tempat bermain anak yaitu kereta
kelinci, mandi bola, dsb. Beberapa permainan seperti di TK atau playground gitu.
Di beberapa tempat, pengunjung diwajibkan untuk membayar. Kalau pengunjung
sudah membeli tiket, maka anak akan tetap dilayani meski sedikit. Seperti di
kereta, hanya dua anak, kereta tetap jalan. Di arena bermain ini dilengkapi
dengan bangku yang memudahkan orang tua untuk bersantai.
Kalau
haus dan lapar ada kios makanan disana. Bahkan yang jualan baju anak dengan
gambar Taman Mini juga ada. Istana Anak-Anak Indonesia dilengkapi dengan
fasilitas umum seperti toilet dan musholla. Tempat wudhu ada di luar musholla.
Di
bagian depan gedung utama ada patung gajah besar, goa dan lorong. Goanya kecil.
Namanya juga goa buatan. Mirip dengan uji nyali buat anak-anak. Cukup dengan
masuk ke lubang gelap dan berjalan hingga pintu keluarnya.
Di
area Istana Anak- Anak Indonesia, ada satu gedung lagi yaitu Graha Seni Atmaja.
Lokasinya di belakang tempat bermain anak-anak. Gedung ini kecil bila dibandingkan dengan
gedung utama yang menjulang tadi. Hanya terdiri dari dua lantai. Ada dua patung
di depan pintu masuk dan deretan pot bunga yang membuat suasana tampak makin
teduh. Oh ya, disekeliling gedung ini banyak pohon-pohon besar yang ditempeli
tanaman anggrek. Halaman dibiarkan terbuka dengan rumput yang menghijau.
Dari
luar saya tidak bisa menebak koleksi apa yang ada di dalam gedung. Sepi. Saya tidak
masuk ke dalam gedung ini jadi tidak bisa cerita panjang.
Kelebihan:
Gedung
utama bagus. Bagaimanapun ini merupakan daya tarik utama buat pengunjung. Seperti
saya yang dibuat penasaran dengan penampakan gedung yang menjulang bak istana
raja.
Murah.
dengan tiket masuk Rp 15.000 pengunjung bisa puas berswafoto atau bermain (yang
gratis).
Kekurangan:
Beberapa
tempat bermain catnya sudah memudar dan mengelupas. Sepertinya butuh perawatan
lebih baik lagi. Bahkan ada yang rusak. Demikian juga dengan bangku-bangku disekitar tempat bermain ini, ada yang rusak.
Saya
berharap ketika mampir ke tempat seperti ini, bukan saja ingin keliling gedung,
tapi juga mendapatkan pengetahuan. Saya pikir perlu pengunjung perlu dibelaki
informasi. Misalnya dengan sedikit info yang dipajang di tempat yang mudah
dilihat.
So far,
Istana Anak-Anak Indonesia ini tetap menarik untuk dikunjungi. Kalau saya terutama di gedung utama, seperti berada di negeri dongeng. Sementara anak saya paling suka di tempat bermainnya.
Happy traveling!
^_^
Ya Allah... seumur-umur saya ke Taman Mini belum pernah masuk Istana anak-anak Indonesia. Artikel ini menjawab rasa penasaran saya selama ini, ternyata begini to dalamnya,hehe
BalasHapusUdah lama ga ke tmii sejak sd dan terakhir ke sana semester akhir waktu kuliah, tapi cuma jalan di luar anjungan2
BalasHapusDan blom pernah masuk ke istananya ini
Dulu kupikir malah di dalamnya ada kayak boneka boneka barbie gitu hahaha #bayangan jaman bocah
Padahal Taman Mini nggak jauh jauh amat, tapi saya baru tau tempat ini. Seringnya ke sekitaran TMII cuma buat kondangan soalnya.
BalasHapusSaya pertama ke sini justru saat belum nikah. giliran dah nikah, anak2 belum pernah diajak ke sini. Ironis yah
BalasHapusIya, betul. Kalau lagi ga musim liburan suka sepi. Tapi, kalau barengan sama liburan atau jadwal study tour anak-anak sekolah. Walah...ruamenya puol
BalasHapusWaaah ada Taman Miniiii, nggak ingat kapan terakhir kali ke sini. Tapi dulu waktu kecil lumayan sering~ apalagi kalau bukan untuk naik gondola dan berkunjung ke rumah-rumah tradisional Indonesia :O sayang ya kalau sampai nggak terawat, karena TMII ini salah satu themepark yang bagus juga sebenarnya kalau di kelola dan update setiap saat :>
BalasHapus