Merapi Park: Landmark Keren dari Eropa Hingga Amerika

merapi park


Assalamualaikum

Karena satu atau banyak hal akhirnya cerita jalan-jalan ke Yogyakarta tertunda. Kadang saya merasa akhir-akhir ini kesulitan mengatur waktu untuk ngeblog. Tapi kemudian ada semacam panggilan jiwa. Baiklah. Semoga ada cukup waktu untuk berbagi cerita, kisah dan ya...yang seru di blog. Dimulai dari Merapi Park yang memiliki spot bagus, landmark dunia.

***

Tempat menginap kami tergolong dekat dengan tempat-tempat wisata di sekitar Merapi. Jadi, tujuan jalan kesana saja. Sayangnya selama 3 hari di Yogyakarta, 2 hari diwarnai dengan mendung dan hujan. Huhu...jadinya menikmati hujan di Yogyakarta.


taman


Beberapa destinasi yang ingin saya kunjungi harus dicoret dan kembali ke hotel. Hanya di hari terakhir saja, langit cerah. Saya tidak banyak berharap untuk berkunjung ke destinasi lebih jauh atau meneruskan tempat yang ingin saya kunjungi kemarin. Karena takut mepet dengan waktu check out dan terlalu malam tiba kampung halaman. Benar saja, di Yogyakarta cerah, kemudian langit mulai mendung dan hujan begitu keluar Yogyakarta.

***

Merapi Park ini adalah tempat yang pertama kali saya kunjungi di area wisata dekat Merapi. Baru pertama kali kesini dan blank banget. Ini mau kemana dulu. Saya sudah menyodorkan beberapa tempat yang bisa dikunjungi dalam satu hari itu mulai dari pagi sampai sore nanti. Ini baru imajinasi belum realita.


landmark dunia di yogyakarta


Sebelum memasuki area wisata (saya baru tahu, ternyata banyak loh wisata di sekitar Merapi), kendaraan kami memasuki gerbang. Disini kami harus membayar tiket masuk yang dikelola oleh desa setempat. Saya lupa harus membayar berapa. Disini, bapak petugasnya menjelaskan tempat-tempat yang bisa kami kunjungi, lewat jalur mana saja. Mendadak tujuan kami berubah. Kemudian kami belok ke kanan menuju Merapi Park.

Lokasi parkir semua kendaraan ada di depan tempat wisata. Jadi tempatnya luas dan di sekitar jalan banyak yang berjualan makanan dan minuman.

Temukan Landmark Dunia Disini!

landmark dunia di yogyakarta


Bunga-bunga bermekaran di Merapi Park. Berwarna-warni. Saya kurang tahu jenis bunga apa saja disini. Saya hanya tahu bunga kertas saja. Jadi, ini modelnya seperti taman bunga dengan banyak landmark dunia. Beberapa landmark dunia seperti Menara Eiffel, Menara Pisa, Burj al Arab, patung Liberty, Menara jam Big Ben, kincir angin, pagoda, piramida dibuat versi mini. Bahkan ada patung Masha and The Bear. Di dekat landmark tersebut ada papan info yang menjelaskan landmark dan keunikannya.

Landmark ini menjadi daya tarik pengunjung. Jelas banyak yang berburu foto dengan background landmark dunia versi mini. Kalau mau bersabar, ya menunggu agak sepi. Lalu cekrek! Meski belum bisa berkunjung ke negara asalnya, sekarang kita bisa foto dulu di depan miniatur landmark dunia. Bagaimana teman-teman?

landmark dunia di yogyakarta


Capek berkeliling the world landmark, kita bisa santai sejenak di bangku-bangku yang ada di sekitar taman. Atau memilih satu tempat di gazebo. Saya suka suasana disini. Taman dengan bunga dan kupu-kupu. Jadi ingat masa kecil ketika masih banyak rumah dengan halaman luas dan tanaman sekedarnya. Kupu-kupu dan belalang masih banyak berkeliaran. Seperti itulah suasana disini. Yang berbeda adalah ada alunan musik entah apa mengiringi langkah kami, beradu dengan celoteh para pengunjung.

Saya memilih duduk di salah satu bangku. Dari sini saya menikmati udara sejuk bebas polusi. Mata juga dimanjakan dengan warna-warni bunga dan daun. Langit agak cerah, meski kadang ada semburat kelabu berarak.

landmark dunia di yogyakarta


Cowboy Town: Tempat Bermain Anak

Jalan-jalan di taman kadang terasa kurang seru buat anak-anak. Cuma jalan dan melihat saja tidak ada aktivitas apalagi tantangannya. Buat anak yang kurang suka foto-foto, ini sungguh menyiksa. Solusinya adalah dengan mengajak anak ke tempat bermain.

kolam renang


Disini ada kolam renang untuk anak. Tapi karena bukan tujuan, jadi saya tidak membawakan baju renang. Lagipula di hotel anak-anak bisa berenang. Lebih tenang daripada ketika sedang jalan-jalan seperti ini.

Oke, kami berjalan ke tempat selanjutnya, Cowboy Town, tempat bermainnya anak-anak. Terdapat beberapa tempat yaitu archery, sheep farm, rabbit farm, cats’ house dan farm cafe. Tidak semua tempat saya kunjungi. Hanya rabbit farm dan cats’ house. Untuk bermain ditempat ini saya harus membeli tiket Rp 15.000 untuk si anak bungsu. Itu sudah satu paket. Tiap satu tempat ada batasan waktu.

naik kuda


Tempat pertama yang dituju adalah rabbit farm. Anak-anak tidak perlu melepas alas kaki untuk bermain dengan kelinci. Rabbit farm ini menggunakan rumput sintesis sebagai alas. Kemudian di beberapa bagian ditaruh kandang kecil-kecil dan tempat-tempat persembunyian untuk kelinci. Sebenarnya ini khusus untuk anak-anak, tapi kalau anaknya masih kecil biasanya satu orang tuanya ikut masuk, menemani.

Anak-anak bebas bermain dengan kelinci mana saja. Seringnya anak-anak mengejar kelinci sampai di lubang persembunyiannya. Kalau tidak bisa menangkap kelinci, diuber terus kelincinya. Lalu si mbak penjaga akan membantu mencarikan kelinci. Anakpun puas mendapatkan kelinci.

rabbit's farm


Kalau melihat anak saya bermain dengan kelinci, saya ikut senang. Tapi kemudian saya kasihan dengan kelincinya. Sudah berapa kali dipegang-pegang anak-anak, dikejar-kejar. Bahkan kadang asal tarik saja. Apakah binatang ini tidak terganggu atau stress? Atau mungkin sudah terbiasa diperlakukan seperti ini?

Kepada anak, saya katakan untuk berhati-hati memegang kelinci. Biarpun binatang tetap harus disayang. Beberapa kali dia merengek minta kelinci, saya tidak bergeming. Siapa juga yang merawat kelinci. Belum lagi kalau kami keluar kota, harus dititipkan biar terurus. Sepertinya keluarga kami tidak cocok memelihara binatang. Lebih baik seperti ini. Kalau mampir di tempat wisata yang ada binatang-binatang peliharaan, saya kasih kesempatan anak untuk dekat dengan binatang.

cowboy town


Usai dari rabbit farm, si bungsu kembali bermain dengan binatang, yaitu kucing. Saya menunggu dari luar ruangan yang tertutup. Ada banyak bangku yang disediakan sambil melihat bunga-bunga di sekitar sini. Tapi saya jadi penasaran dengan kucing-kucingnya. Kata anak saya kucingnya lucu-lucu kayak kucing persia gitu.

Pengunjung yang masuk dibatasi baik jumlah maupun waktunya. Sebelumnya, pengunjung harus mencuci tangan dan melepaskan alas kaki. Kemudian menyerahkan tiket tadi. Setelah selesai bermain dengan kucing, pengunjung juga harus mencuci tangan di wastafel yang ada di samping cats’ house.



Langit sudah mendung sejak si anak masuk ke cats’ house. Anak-anak tidak begitu peduli dengan cuaca. Tapi saya, duh, nanti baju basah bagaimana? Ah, sudahlah, menunggu si bungsu sambil jalan-jalan di sekitar cats’ house. Pandangan mata saya tertarik dengan toilet yang berderet rapi warna-warni, mencolok dan bersih. Seperti ruangan kelas anak TK.

Selain ada cafe, di dekat pintu masuk Merapi Park ada rumah makan. Tempatnya dekat dengan The World Landmark. Tertarik mengajak keluarga bermain ke Merapi Park dan melihat landmark keren dari Eropa hingga Amerika? Pastikan cuaca sedang bersahabat ya.

merapi park yogyakarta


Tiket masuk:

Rp 20.000 - weekdays

Rp 22.000 - weekend dan libur nasional (Rp 10.000 untuk tiket masuk dan Rp 12.000 untuk biaya perawatan dan jasa raharja)

Happy traveling!

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "Merapi Park: Landmark Keren dari Eropa Hingga Amerika"

  1. Wah tempatnya keren ya mbak. Cocok buat keluarga dan anak-anak. Sekali masuk sudah serasa keliling dunia karena banyak terdapat landmark negara-negara terkenal. Siapa bilang ke Eropa atau Amerika tiketnya mahal? Hehe.

    BalasHapus
  2. Wow, ada menara Pisa juga ya mbak biarpun mini. Kalo Piramida Mesir ada ngga?

    Kenapa tiket masuk hari biasa lebih murah daripada hari libur ya, disini juga ada Waterboom kalo hari biasa 25 ribu, kalo Minggu 30 ribu.😑

    BalasHapus
  3. Saya belum kesampaian kesini mbak.. Hehe cz kmrn pas timing-nya panas lao pas musim sprti seger banyak yang hijau. Pas buat foto-foto apalagi buat cinematic vlog

    BalasHapus
  4. saya pas ke sana di akhir tahun

    wadaw banyak pengunjungnya jd kurang nyaman

    ke museum merapi juga mbak?

    BalasHapus
  5. Bagus banget mb nur, anak aku pasti suka kalau ada spot kelinci kelinci gini, mana di jogja lagi, aduh pengen mampir misalkan ntar pulkam lagi
    Tapi agaknya sering mendung ya mb, secara kawasan pegunungan

    BalasHapus
  6. Wa'alaikumsalam.. aku juga udah ke tempat ini lho, Teh. Memang sih dulu sama saat ini ada perubahan tiket, dulu masih 15k, sekarang sudah 20k, tapi waktu aku kesana pas panas-panasnya. Ramenya jangan ditanya? Tetep rame dan cuaca sore itu memang menyenangkan apalagi buat foto-foto..

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel