Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Megah dan Serasa di Paris

monumen simpang lima gumul kediri

Assalamualaikum,

Sejak awal pandemi Covid-19 saya terjebak oleh rasa malas menulis blogpost di label traveling. Saya membayangkan siapa yang mau jalan-jalan di saat seperti ini. Lebih baik menjaga diri dengan tinggal di rumah. Namun saat saya melihat foto-foto traveling, ada rasa kangen yang menyeruak. Ah, andai ini ditulis cukup stok untuk beberapa bulan. Sekali lagi, saya memikirkan konten.

Saya berharap kondisi kian membaik sehingga kita bisa hidup normal seperti sebelum pandemi. Jujur saja, saya juga kangen jalan-jalan menikmati keindahan alam, suasana di tempat baru dan silaturahim ke rumah saudara di luar kota. Untuk saat ini saya hanya mampu menyimpan rasa kangen ini dalam-dalam.

Biasanya ketika sedang silaturahim ke rumah kerabat, sekalian saja jalan-jalan. Itu kalau waktunya mencukupi. Kalau tidak, yang penting tujuan utama terpenuhi. Bagi saya itu sudah cukup. Perjalanan yang panjang, pastinya membutuhkan ekstra tenaga dan modal juga. Seperti ketika saya pergi ke Kediri, ada bulik yang tinggal di sini. Rumahnya berada di perbatasan Kediri dan Blitar. Masih jauh dari Kediri kota. Saya sempatkan untuk mampir di Monumen Simpang Lima Gumul. Capek di perjalanan hilang sebentar. Cari view sekitar sambil meregangkan otot-otot yang kaku selama naik kendaraan.

Sejarah Monumen Simpang Lima Gumul Kediri


monumen simpang lima gumul kediri megah dan serasa di paris

Simpang Lima Gumul atau biasa disebut SLG adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon kabupaten Kediri yang bentuknya mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Menumen ini mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan tahun 2008 oleh bupati Kediri saat itu, Sutrisno.

Konon, latar pembuatan monumen ini terinspirasi oleh cita-cita raja Jongko Joyoboyo yang ingin menyatukan lima wilayah di kabupaten kediri.  Niat yang mulia, bukan?

Monumen Simpang Lima Gumul, Lambang Hari Ulang Tahun Kediri


monumen simpang lima gumul kediri

Monumen Simpang Lima Gumul memiliki luas bangunan 37 hektar  secara keseluruhan, dengan luas bangunan 804 m2 dan tinggi mencapai 25 meter. Bangunan ini terdiri dari 6 lantai, serta ditumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari dasar lantainya. Angka yang dipakai monumen untuk luas dan tinggi mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kediri yaitu 25 Maret 804 Masehi.

Di sisi monumen terpahat relief-relief yang menggambarkan sejarah, kesenian dan kebudayaan Kediri. Di salah satu sudut monumen terdapat arca (patung) Ganesha. Dewa ini dipuja umat Hindu sebagai dewa pengetahuan dan kecerdasan, dewa pelindung, dewa penolak bala dan dewa kebijaksanaan. Berada disini, terasa kental sejarah dan budaya Jawa.

Biasanya banyak pengunjung berwisata dan mengabadikan moment disini. Namun kita bisa mendapatkan lebih banyak hal yang dapat dipelajari. Kita bisa lebih mengenal sejarah Kediri beserta semua hal yang melingkupinya. Asal tidak terburu-buru kita bisa melihat foto-foto  sejarah di terowongan. Di sepanjang terowongan, datar dan ada tangganya dilengkapi dengan pegangan. Teman-teman yang membawa orang tua bisa aman mengajak jalan disini. Tetap hati-hati dan pelan-pelan.

Monumen Simpang Lima Gumul Kediri: Pertemuan 5 Kecamatan


Monumen simpang lima gumul ini menjadi penghubung antara lima kecamatan. Lokasinya berada di desa Tugurejo kecamatan Ngasem, kabupaten Kediri tepatnya berada di pusat pertemuan 5 jalan menuju kecamatan Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten.

Dari lima kecamatan tersebut, saya hanya tahu Pare. Pernah sekali mampir kesana karena anak saya mengikuti program bahasa di salah satu tempat kursus kampung Inggris, Pare.

Simpang Lima Gumul berada di kawasan strategis dan dilengkapi dengan beragam sarana umum seperti gedung pertemuan, bank, dsb yang membuat kita nyaman. Oh ya, di depan monumen SGL ada pos polisi. Tempat-tempat wisata dipromosikan disini. Pengnjung yang belum mengenal wisata Kediri akan semakin tahu. Sehingga diharapkan mampu menggiatkan perekonomian di Kediri.

Berada di Monumen Simpang Lima Gumul Kediri yang Megah Serasa di Paris


monumen simpang lima gumul kediri

Dari kejauhan, monumen SGL ini tampak megah. Demikian juga ketika saya semakin mendekat. Bangunan yang menjulang ini sepintas mirip dengan Arc de triomphe de l’Etoile atau yang biasa disebut Arc de Triomphe yang ada di Paris, Perancis.

Monumen Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang yang bertempur dan gugur dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Di dinding monumen ini terdapat relief-relief artistik yang menonjol. Berbeda dengan monumen SGL, relief-reliefnya dipengaruhi oleh budaya setempat.

Monumen SGL merupakan wisata murah meriah bagi warga Kediri maupun bukan. Sewaktu saya kesini hanya membayar tiket parkir. Kemudian langsung saja menuju pintu, terowongan yang berisi sejarah Kediri hingga naik tangga dan keluar menuju halaman monumen SGL. Di halaman yang luas itu saya memandang kagum pada monumen SGL.

Nah, jika teman-teman sedang berada di Kediri, cobalah mampir di monumen Simpang Lima Gumul ini. Jangan lupa untuk menikmati megahnya bangunan dan suasana di sekitarnya.

Happy traveling!

^_^

Sumber bacaan:

Wikipedia
https://www.merdeka.com/gaya/monumen-simpang-lima-gumul-wisata-indonesia-rasa-luar-negeri-punya-kediri.html

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

3 Komentar untuk "Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Megah dan Serasa di Paris"

  1. Monumen ini dibilang replikanya yg di Paris itu, tp emang bukan buat ikut2an sih ya, memang untuk mengenang pahlawan yg gugur di Revolusi Perancis. Aku baru sekali ke Kediri, itupun jaman masih bocah hahahha

    BalasHapus
  2. Kenapa pemdanya gak bikin yang khas Kediri aja ya mba

    BalasHapus
  3. walah saya gak nyangka setinggi ini karena lihat di instagram kayaknya lebih mini deh

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel