Agar Perjalanan Mudik Kita Nyaman
Kamis, 15 Maret 2018
4 Komentar
Suatu
hari saya sedang mengantre di sebuah klinik. Bosan menunggu giliran.
Berkali-kali saya melihat nomor antrean yang ada dalam genggaman tangan. Masih
angka 33.
Ketabahan
saya menunggu berhasil juga. Tinggal satu nomor lagi giliran saya. Seorang ibu
rupanya melihat gelagat saya. Sama-sama mengantre sendiri akhirnya kami
berkenalan dan ngobrol santai.
“Saya
tidak suka jalan-jalan. Sudah tua,” katanya.
Saya
mengangguk. Saya hanya bisa menebak usia. Tapi sungkan bertanya secara pasti. Mungkinkan
si ibu ini termasuk golongan wanita yang tak suka mengumbar usia.
“Biarlah
anak-anak yang pulang ke rumah saat libur kuliah. Kadang ayahnya yang
menjenguk. Sendirian. Saya tidak mau ikut,” katanya lagi.
Lagi-lagi
saya mengangguk. Setiap orang memiliki pilihan, apakah dia suka jalan-jalan
atau tidak. Setiap orang juga memiliki kebutuhan dan keinginannya sendiri.
Apakah jalan-jalan termasuk sesuatu yang penting atau justru sebaliknya.
Saya
sedikit bercerita bahwa saya suka jalan-jalan. Saya suka mengunjungi anak yang
sekolah di luar kota. Bertanya kabar dan progress belajarnya. Bagi saya, jarak tetaplah jarak, namun setiap ada kesempatan, ada rezeki tak ada salahnya untuk menyambanginya. Mungkin pertemuan kami tak banyak, tapi tetap setiap bertemu selalu ada kesan.
selain itu saya senang berkunjung ke rumah kerabat di luar kota. Sampai saat ini masih rutin bertemu kerabat di kota terdekat. Yang jauh masih sesekali. Bertemu setelah bertahun-tahun bertanya kabar dan ya tentu saja menikmati serunya berkumpul bareng kerabat.
selain itu saya senang berkunjung ke rumah kerabat di luar kota. Sampai saat ini masih rutin bertemu kerabat di kota terdekat. Yang jauh masih sesekali. Bertemu setelah bertahun-tahun bertanya kabar dan ya tentu saja menikmati serunya berkumpul bareng kerabat.
Si
ibu hanya tersenyum. Kemudian menggelengkan kepalanya. “Capek jalan-jalan itu.”
Kalau
jalan-jalan dianggap melelahkan pastinya seperti itu. Sepanjang jalan kita akan
mengeluh, bukan bersyukur. Berapa jarak tempuh yang bakal kita lalui? Berapa kekuatan
kita? Berapa lama kita sanggup menahan segala macam bentuk rasa lelah? Termasuk
jika sedang terjebak dalam kemacetan.
Namun
jika sebaliknya, jalan-jalan membuat kita lebih bersemangat. Bagaimana ketika
melihat raut wajah kerabat yang sudah lama tak bersua. Ketika melihat
pemandangan alam yang menyejukkan mata. Ketika aroma alam begitu khas, ketika
deru kendaraan seolah mengajak kita melewati rentang waktu. Kemudian mengingat
kampung halaman, ah suasana yang selalu dirindukan oleh orang-orang di
perantauan.
Beberapa
bulan lagi sudah lebaran. Saat seperti itu agenda saya semakin padat dengan
jadwal mengunjungi kerabat. Mulai dari kerabat di dalam kota hingga luar kota. Dari
yang terdekat dulu karena menyesuaikan
dengan jadwal kerja suami.
Nah,
kalau perjalanan jauh, saya pilih transportasi umum saja. Saya tidak perlu
repot menyiapkan kendaraan karena bisa pesan tiket online dengan mudah. Tinggal
bagaimana persiapan sebelum berangkat. Pastikan sudah memesan tiket lebih awal.
Perjalanan
jauh memang melelahkan. Benar juga kata si ibu. Namun kalau niat kita adalah
untuk silaturahim, saya yakin perjalanan itu berkesan. Bonusnya sekalian jalan-jalan ke tempat wisata. Jangan lupa pesan tiket kereta api mudik dan pastikan mendapat bangku seperti yang kita inginkan. Kalau
perjalanan bareng keluarga seperti saya pasti inginnya duduk berdekatan. Kalau butuh
sesuatu biar gampang.
Mumpung
belum mudik, yuk simak tips agar perjalanan kita nyaman!
1.
Membawa barang seperlunya.
Jadi
ingat bulik dan anak-anaknya ketika mudik ke Tuban. Datang dengan koper gedhe
plus beberapa tas. Begitu pulang masih dengan koper gedhenya plus tas, dan
kardus oleh-oleh. Saya tidak tega melihatnya. Saya usul agar kardus-kardus itu
dikirim saja. Tidak perlu dibawa. Terlalu banyak dan pastinya menyusahkan
mereka dalam perjalanan. Setiap orang bukan saja membawa tas, namun juga
barang-barang lainnya. Kalau langsung ketemu porter sih tidak apa, tapi
tetaplah barang-barang mereka banyak.
2.
Membawa bantal leher
Bagaimana
ya rasanya ketika kita mengantuk berat kemudian tertidur dan kepala menghantam
dinding kereta atau mungkin jatuh ke bahu orang disamping kita? Ah, kalau bisa
disiasati dengan membawa bantal leher kenapa tidak!
Bantal
leher membuat kita lebih nyaman bahkan ketika kita tidak tidurpun.
3.
Membawa bekal
Saya
ingat pesan bulik yang sering naik kereta ketika mudik. Bawa bekal! Penting untuk
menjaga kesehatan selama dalam perjalanan. Iya membawa bekal dari rumah, setidaknya
bisa untuk mengganjal perut. Jika sewaktu-waktu perut keroncongan dan kita
malas bergerak, tinggal buka kotak bekal dan makan. Pastikan makanan kita
sanggup bertahan selama perjalanan. Atau kita bisa memperkirakan berapa lama
sih kue atau menu makan tersebut sanggup bertahan. Jika membawa lauk sebaiknya
yang kering saja. Karena lauk berkuah selain mengundang aroma tajam juga ribet
dengan kuahnya.
4.
Memakai baju yang nyaman
Seperti
apa baju yang nyaman itu? Saya lebih
suka baju casual. Yang longgar sehingga memungkinkan saya untuk bergerak dengan leluasa. Lagi pula dalam perjalanan jauh
lebih baik memakai baju yang menyerap keringat.
Ingin
tetap modis? Bisa kok. Model rok batik saat ini tidak hanya klasik. Bahkan
banyak model yang bisa dipakai dalam berbagai acara. Kita bisa memilih model
yang simple dan tidak ribet. Tetap cocok untuk perjalanan jarak jauh.
5.
Perhatikan jadwal
keberangkatan
Mau
naik pesawat, kapal, kereta api atau bus, tetap harus memperhatikan jadwal
keberangkatannya. Sebaiknya datang lebih awal sambil duduk santai. Berkenalan dan dengan sesama penumpang untuk
mengusir jenuh bisa menjadi alternatif sambil menunggu jadwal keberangkatan.
Well,
sudah siap dengan rencana mudik? Atau rencana traveling? Semoga dimudahkan untuk bertemu dengan keluarga. Dimudahkan juga dengan traveling selanjutnya.
^_^
wah sdh benatr lagi mudik, kalau aku mudik berlawanan arah dg banyak orang shg gak terlalu macet
BalasHapusSemoga lancar ya, bu.
HapusAku tahun ini gak mudik Lebaran euy. Rencananya mau ngerayain Lebaran di Medan dulu. Kalo mudik, pasti udah nengokin tiket mulu deh. Berharap ada promo
BalasHapusSemoga ada promo.
Hapus