Agar Perjalanan Mudik Kita Nyaman



Alam


Suatu hari saya sedang mengantre di sebuah klinik. Bosan menunggu giliran. Berkali-kali saya melihat nomor antrean yang ada dalam genggaman tangan. Masih angka 33.


Ketabahan saya menunggu berhasil juga. Tinggal satu nomor lagi giliran saya. Seorang ibu rupanya melihat gelagat saya. Sama-sama mengantre sendiri akhirnya kami berkenalan dan ngobrol santai.

“Saya tidak suka jalan-jalan. Sudah tua,” katanya.

Saya mengangguk. Saya hanya bisa menebak usia. Tapi sungkan bertanya secara pasti. Mungkinkan si ibu ini termasuk golongan wanita yang tak suka mengumbar usia.

“Biarlah anak-anak yang pulang ke rumah saat libur kuliah. Kadang ayahnya yang menjenguk. Sendirian. Saya tidak mau ikut,” katanya lagi.

Lagi-lagi saya mengangguk. Setiap orang memiliki pilihan, apakah dia suka jalan-jalan atau tidak. Setiap orang juga memiliki kebutuhan dan keinginannya sendiri. Apakah jalan-jalan termasuk sesuatu yang penting atau justru sebaliknya.

Saya sedikit bercerita bahwa saya suka jalan-jalan. Saya suka mengunjungi anak yang sekolah di luar kota. Bertanya kabar dan progress belajarnya. Bagi saya, jarak tetaplah jarak, namun setiap ada kesempatan, ada rezeki tak ada salahnya untuk menyambanginya. Mungkin pertemuan kami tak banyak, tapi tetap setiap bertemu selalu ada kesan.

Bermain catur


selain itu saya senang berkunjung ke rumah kerabat di luar kota. Sampai saat ini masih rutin bertemu kerabat di kota terdekat. Yang jauh masih sesekali. Bertemu setelah bertahun-tahun bertanya kabar dan ya tentu saja menikmati serunya berkumpul bareng kerabat.

Si ibu hanya tersenyum. Kemudian menggelengkan kepalanya. “Capek jalan-jalan itu.”

Kalau jalan-jalan dianggap melelahkan pastinya seperti itu. Sepanjang jalan kita akan mengeluh, bukan bersyukur. Berapa jarak tempuh yang bakal kita lalui? Berapa kekuatan kita? Berapa lama kita sanggup menahan segala macam bentuk rasa lelah? Termasuk jika sedang terjebak dalam kemacetan.

Namun jika sebaliknya, jalan-jalan membuat kita lebih bersemangat. Bagaimana ketika melihat raut wajah kerabat yang sudah lama tak bersua. Ketika melihat pemandangan alam yang menyejukkan mata. Ketika aroma alam begitu khas, ketika deru kendaraan seolah mengajak kita melewati rentang waktu. Kemudian mengingat kampung halaman, ah suasana yang selalu dirindukan oleh orang-orang di perantauan.

Beberapa bulan lagi sudah lebaran. Saat seperti itu agenda saya semakin padat dengan jadwal mengunjungi kerabat. Mulai dari kerabat di dalam kota hingga luar kota. Dari yang terdekat dulu karena menyesuaikan  dengan jadwal kerja suami.

Nah, kalau perjalanan jauh, saya pilih transportasi umum saja. Saya tidak perlu repot menyiapkan kendaraan karena bisa pesan tiket online dengan mudah. Tinggal bagaimana persiapan sebelum berangkat. Pastikan sudah memesan tiket lebih awal.

Perjalanan jauh memang melelahkan. Benar juga kata si ibu. Namun kalau niat kita adalah untuk silaturahim, saya yakin perjalanan itu berkesan.  Bonusnya sekalian jalan-jalan ke tempat wisata. Jangan lupa pesan tiket kereta api mudik dan pastikan mendapat bangku seperti yang kita inginkan. Kalau perjalanan bareng keluarga seperti saya pasti inginnya duduk berdekatan. Kalau butuh sesuatu biar gampang.

Mumpung belum mudik, yuk simak tips agar perjalanan kita nyaman!

1.   Membawa barang seperlunya.

Jadi ingat bulik dan anak-anaknya ketika mudik ke Tuban. Datang dengan koper gedhe plus beberapa tas. Begitu pulang masih dengan koper gedhenya plus tas, dan kardus oleh-oleh. Saya tidak tega melihatnya. Saya usul agar kardus-kardus itu dikirim saja. Tidak perlu dibawa. Terlalu banyak dan pastinya menyusahkan mereka dalam perjalanan. Setiap orang bukan saja membawa tas, namun juga barang-barang lainnya. Kalau langsung ketemu porter sih tidak apa, tapi tetaplah barang-barang mereka  banyak.

2.   Membawa bantal leher

Bagaimana ya rasanya ketika kita mengantuk berat kemudian tertidur dan kepala menghantam dinding kereta atau mungkin jatuh ke bahu orang disamping kita? Ah, kalau bisa disiasati dengan membawa bantal leher kenapa tidak!

Bantal leher membuat kita lebih nyaman bahkan ketika kita tidak tidurpun.

3.   Membawa bekal

Saya ingat pesan bulik yang sering naik kereta ketika mudik. Bawa bekal! Penting untuk menjaga kesehatan selama dalam perjalanan. Iya membawa bekal dari rumah, setidaknya bisa untuk mengganjal perut. Jika sewaktu-waktu perut keroncongan dan kita malas bergerak, tinggal buka kotak bekal dan makan. Pastikan makanan kita sanggup bertahan selama perjalanan. Atau kita bisa memperkirakan berapa lama sih kue atau menu makan tersebut sanggup bertahan. Jika membawa lauk sebaiknya yang kering saja. Karena lauk berkuah selain mengundang aroma tajam juga ribet dengan kuahnya.

4.   Memakai baju yang nyaman


Seperti apa baju yang nyaman itu?  Saya lebih suka baju casual. Yang longgar sehingga memungkinkan saya untuk bergerak dengan leluasa. Lagi pula dalam perjalanan jauh lebih baik memakai baju yang menyerap keringat.

Ingin tetap modis? Bisa kok. Model rok batik saat ini tidak hanya klasik. Bahkan banyak model yang bisa dipakai dalam berbagai acara. Kita bisa memilih model yang simple dan tidak ribet. Tetap cocok untuk perjalanan jarak jauh.

5.   Perhatikan jadwal keberangkatan

Mau naik pesawat, kapal, kereta api atau bus, tetap harus memperhatikan jadwal keberangkatannya. Sebaiknya datang lebih awal sambil duduk santai. Berkenalan dan dengan sesama penumpang untuk mengusir jenuh bisa menjadi alternatif sambil menunggu jadwal keberangkatan.

Well, sudah siap dengan rencana mudik? Atau rencana traveling? Semoga dimudahkan untuk bertemu dengan keluarga. Dimudahkan juga dengan traveling selanjutnya.

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

4 Komentar untuk "Agar Perjalanan Mudik Kita Nyaman"

  1. wah sdh benatr lagi mudik, kalau aku mudik berlawanan arah dg banyak orang shg gak terlalu macet

    BalasHapus
  2. Aku tahun ini gak mudik Lebaran euy. Rencananya mau ngerayain Lebaran di Medan dulu. Kalo mudik, pasti udah nengokin tiket mulu deh. Berharap ada promo

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel