Hadiah Untuk Wali Kelas


kotak hadiah



Memberi hadiah atau kenang-kenangan untuk wali kelas bisa jadi sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi ibu-ibu wali murid. Bisa jadi ada sekolah yang melarang pemberian hadiah. Semua tergantung peraturan dari sekolah. Sebagai wali murid, sudah sepatutnya untuk mematuhi.


Namun jika ada keinginan untuk memberi, saya rasa tidak masalah. Memberi hadiah bukan saja di waktu perpisahan, saat kenaikan kelas. Memberi hadiah bisa kapan saja. bukan saklek harus di saat kenaikan kelas.

Memberi hadiah versi saya adalah memberi sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan. Memberi bisa perseorangan maupun per kelas sesuai dengan kesepakatan. Jangan sampai kita memberikan hadiah lalu membuat pengumuman bla.. bla.. sehingga banyak orang yang tahu. Sudah deh, lebih baik diam-diam saja.

Hadiah apa saja yang bisa diberikan kepada wali kelas?


  • Makanan
  • Buah-buahan
  • Perlengkapan rumah tangga
  • Baju dan kerudung


Kalau kita suka memasak tak ada salahnya jika menyiapkan makanan/kue untuk gurunya anak-anak. Tidak perlu berlebihan. Cukup apa yang biasa kita masak saja. Saya lebih suka menyebutnya berbagi saja.

Atau jika kita memiliki pohon buah-buahan, bisa loh berbagi buah-buahan dengan guru-guru di sekolahnya anak-anak. Misalnya ada pohon mangga yang berbuah lebat. Saat panen itulah yang paling tepat untuk berbagi.

Mungkin jika si guru baru menempati rumah baru, lalu wali murid usul untuk urunan membeli perlengkapan rumah tangga. Namanya urunan, dapatnya berapa ya itulah yang digunakan untuk membeli barangnya.

Moment yang sering digunakan untuk memberi hadiah adalah saat perpisahan. Apalagi di saat seperti ini, barengan dengan lebaran. Biasanya pilihan ibu-ibu wali murid adalah membeli baju beserta kerudungnya.

Moment lainnya adalah setelah kita pergi berlibur. Jika ada rezeki tak ada salahnya membelikan oleh-oleh untuk gurunya anak-anak. Apapun oleh-olehnya yang penting terlihat pantas buat si guru. Tidak perlu berlebihan, memberilah secara ikhlas. Bukankah niatnya untuk memberi hadiah saja. Bukan untuk mendapatkan perhatian berlebihan. Atau agar nilai anak jadi membaik padahal kemampuan anak kita masih begitu saja. Oh, no!

Akibatnya orang tua berharap secara berlebihan sementara guru sungkan. Ini akan membuat hubungan antara guru dan wali murid tak harmonis. Ya, mungkin ada perasaan tidak nyaman.

Oh ya, kalau gurunya laki-laki bagaimana?


Yang saya tulis diatas adalah untuk guru wanita (ustadzah). Saya merasa lebih leluasa memilih hadiahnya daripada dengan guru laki-laki. Tapi masak memberi hadiah cuma untuk guru wanita? Jika memang tidak ada peraturan dari sekolah, baiklah, memberikan hadiah kepada guru anak-anak kita boleh-boleh saja. Tergantung kesepakatan para wali murid. Biasanya akan ada diskusi ramai di WAG.

Nah, hadiah untuk guru laki-laki ini biasanya berupa: uang, baju, kain batik, sepatu dan sandal. Untuk sepatu dan sandal ini harus tahu ukurannya. Kalau dikira-kira takutnya tidak pas. Kita yang rugi juga.

Koordinator wali murid inilah biasanya yang mendekati si guru dan menanyakan ukuran sepatu atau sandalnya. Bagaimanapun hadiah seperti ini kalau sudah menjadi kesepakatan ya tidak boleh lagi ada yang mengeluh.

Pengalaman saya ketika menjadi koordinator wali murid ada saja diskusi panjang hanya untuk memilih barang apa yang cocok untuk wali kelas. Satu atau beberapa orang setuju namun ada juga yang kurang sreg. Akhirnya dibuatlah polling. Dalam kasus seperti ini mbok ya memudahkan orang-orang yang bersedia menjadi koordinator. Karena tugas koordinator itu tidak ada bayarannya. Semua dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Yang ada sering diprotes wali murid lainnya karena berbeda pendapat. Huhu...

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

2 Komentar untuk "Hadiah Untuk Wali Kelas"

  1. Biasanya sehabis mudik gini, orang-tua suka banyak yang berbagai oleh-oleh ke bapak atau ibu guru. Saya percaya, orang-tua hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan guru anak2 mereka, nggak lebih :D

    BalasHapus
  2. Dulu waktu SD, masih inget banget guru kelas minta secara tersirat kalau mau ngasih ya rokok aja... Udah dibeliin, malah dimarahin sama orang tua, kog di tas sekolah ada rokok. :D

    Tapi biasanya, kalau ngasih makanan aja yang dikirim langsung ke rumah gurunya. Padahal bener tulisan ini ya, sendal atau sepatu aja atau apa aja biar berbekas...

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel