Ingin Makan di Tepi Pantai? Mampir Saja di Rumah Makan Beteng Arum
Jumat, 13 Juli 2018
10 Komentar
Ini
melanjutkan cerita jalan-jalan ke Banyuwangi yang saya tulis sebelumnya. Ceritanya
saya memang tidak tahu, mau mencari warung dimana. Setelah selesai main-main di
Pantai Teluk Hijau rasa lapar menyerang. Waktu makan siang sudah lewat juga. Makin
terasa lapar dan kami tak membawa bekal.
Baca
juga Pantai Boom Banyuwangi....
Saya
pikir, nanti pasti banyak warung di lokasi wisata. Saya bisa memilih mau mampir
di warung yang mana. Faktanya memang banyak warung disini. Sebagian besar
menjual bakso, mie dan teman-temannya. Saya tidak sampai keliling mencari
warung. Cuma melihat sekilas saja. Tapi karena saya ingin menu lain, barangkali
ada di tempat lain, maka sopir travel menyarankan untuk makan di Rumah Makan
Beteng Arum.
Ok,
saya percaya si mas sopir ini karena dia adalah warga lokal. Pasti sudah
mengenali seluk beluk Banyuwangi. Apalagi ke tempat-tempat wisata seperti ini
adalah pekerjaan sehari-harinya. Pasti hafal dengan berbagai rumah makan yang
recommended.
Berangkatkah
kami menuju Rumah Makan Beteng Arum yang lokasinya tak jauh dari Pantai Teluk
Hijau. Cukup keluar sebentar dari lokasi perhutani lalu menysuri jalan
satu-satunya ini. Tadi sebenarnya sudah melewati tempat ini ketika perjalanan
berangkat.
Kami
berhenti di halaman parkir Rumah Makan Beteng Arum yang luas. Kemudian naik jembatan bambu menuju warung. Meski
ada jembatan, namun di bawahnya tidak ada air. Ini semacam aliran air yang
kosong. Di lokasi berpasir ini suasana pantai kembali hadir. Ya, karena rumah
makan ini berada di tepi pantai.
Baca juga el Royale Hotel & Resort Banyuwangi...
Langit
masih mendung dan gelombang laut seperti sedang ganas-ganasnya. Saya berharap semoga
tidak turun hujan sekarang. Saya masih ingin memandang pantai.
Rumah makan ini terdiri
dari beberapa gazebo. Tapi kita
bisa memilih makan di gazebo atau warungnya saja. Kemudian saya bertanya menu makannya.
Tidak banyak yang saya ingat karena waktu itu sudah lapar banget. Pastinya
ingin segera mengisi perut.
Menu
andalan adalah ikan bakar. Waktu itu yang ada adalah ikan gurami. Ya, sudah
saya pesan ikan gurami bakar saja. Saya bertanya berat ikannya, tapi si mbak
ragu-ragu. Daripada salah menjawab, saya disuruh melihat ikannnya. Tapi suami
yang berangkat ke kolam dan setuju saja.
Baca juga Jernihnya Pantai Teluk Hijau Bikin Baper...
Baca juga Jernihnya Pantai Teluk Hijau Bikin Baper...
Sambil
menunggu ikan bakar kami sholat dulu. Ada musholla ada di depan warung. Air
kran untuk wudhu ada di depannya. Dengan suasana wudhu terbuka seperti ini sejujurnya
saya kurang sreg. Tapi mau bagaimana lagi. Mencari tempat lainnya pasti butuh
waktu. Akhirnya saya meminta anak saya berdiri di depan saya. Maksudnya agar
saya terlindung dari pandangan orang di warung. Beruntung suasana disini memang
sepi. Konsumen waktu itu cuma kami dan satu keluarga di gazebo.
Musholla
disini modelnya seperti langgar zaman saya masih kecil dulu. Bangunan musholla
terbuat dari bambu. Kemudian ada tangga dari bambu juga. Seperti rumah kayu. Di
dalam musholla ada beberapa sajadah jadul. Kalau mukena sepertinya tak ada.
Saya sih kemana-mana selalu membawa mukena biar hati tenang ketika hendak
menunaikan kewajiban sholat. Meski tadi sudah kecipratan air laut, tapi masih
bisa dipakai.
Dua
anak saya yang celana panjangnya basah dan kotor, bingung mau sholat. Di dalam
musholla tidak ada. Akhirnya lapor ke warung dan dipinjami sarung.
Usai
sholat, saya memilih gazebo. Semua gazebo berderet rapi, dengan view pantai.
Namun terhalang pohon pandan yang besar. Gemuruh ombak di laut seperti sedang
mendekat. Padahal ya tidak.
Sebenarnya
mampir ke Rumah Makan Beteng Arum ini cocok banget buat keluarga yang senang
dengan alam. Bagaimana tidak, orang tua bisa duduk santai. Sementara anak-anak
diberikan kesempatan buat bermain pasir di lokasi. Pasirnya putih bersih.
Lokasi rumah makan ini memang berpasir. Benar-benar dekat dengan pantai.
Bahkan
kalau mau, anak-anak bisa bermain pasir, mencari kerang atau bermain ayunan
yang menghadap ke pantai. Tapi... sekali lagi masalah waktu dan cuaca. Daripada
nanti kemalaman lebih baik fokus dengan makan siang.
Makanan
yang saya pesan sudah siap ketika saya datang di gazebo. Tidak lama. Ikan
bakar, tahu, tempe, telur dan minuman. Lengkap dengan sambal dan lalapan. Bumbu
ikan bakarnya lumayan enak. Sambalnya tidak terlalu pedas alias manis. Sayangnya kurang
banyak. Lalapan antara lain sawi (direbus), mentimun dan kubis.
Tahu
dan tempenya patut disayangkan karena tidak fresh. Tadi saya melihat di etalase
ada tahu dan tempe. Saya pikir pasti ada banyak stok di dalam. Ternyata tidak.
Yang dihidangkan kepada kami yang sudah digoreng. Kemudian saya ingin nambah
tahu. Tapi sudah habis dan tanpa pemberitahuan langsung diganti tempe. Karena tahu
dan tempe berbahan dasar sama, jadi langsung dieksekusi saja di dapurnya.
Ya,
tidak masalah, kami semua sudah kelaparan. Sudah tidak memperhatikan lagi, itu
tahu hangat atau dingin. Dimakan saja. Semuanya nikmat ketika sedang menikmati
di waktu lapar seperti ini. Nasi yang ditaruh dipiring-piring dan lauk pauk
langsung habis. Disusul minuman hangat. Iya, saya memilih minuman hangat karena
cuaca sedang mendung. Cuacanya dingin deh.
Foto
makanannya cuma dua biji, sama pula, karena kami keburu lapar. Aktivitas di Pantai Teluk
Hijau benar-benar menguras energi kami. Sehingga tidak ada yang rela piringnya
difoto dulu. Daripada saya cuma foto piring nasi saya saja, pasti tidak menarik
Lebih baik ikut makan bersama, ya!
Mungkin
kalau cuaca sedang cerah dan kami masih memiliki waktu, pasti ingin bermain
lebih lama. Kami kesini cuma makan dan pulang. Bahkan belum sempat main ayunan
di tepi pantai. Tadi sempat melihat ibu dan anak yang main ayunan. Sepertinya
memang sudah disediakan tempat buat yang ingin selfie.
Jadi,
buat yang main di Pantai Teluk Hijau dan bingung mau makan dimana, coba deh di
Rumah Makan Beteng Arum.
Happy
traveling!
^_^
Mantaap,kak ... liburan di pantai Teluk Hijau makin komplit makan-makan di gazebo tepi pantai
BalasHapusMenghimpun tenaga kembali juga nikmatin menu ikan bakar.. ☺
Meski makan siangnya agak telat, tetap lahap. Lapaaar.
Hapusaduh ini harus ke banyuwangi dan menyusuri Daerah Operasi Kereta Api IX Jember hehe
BalasHapusklo dingin emang agak gak selera mbak tapi ya gimana lagi udah laper
apalagi habis explore pantai mesti lapar
Aku berangkat dari stasiun Gubeng. Naik kereta Mutiara Timur.
HapusMbaaa.. share harganya dong, segitu habis berapa? hehehe..
BalasHapusPengen liburan ke Banyuwangi kapan-kapan nih, ini bisa banget jadi tempat yang bisa kami kunjungi :D
Makan berenam, habisnya sekitar 160.000 an. Menu nasi, ikan gurami bakar, telur, tahu, tempe dan minum untuk 6 orang (aqua botol, es teh, teh hangat, jeruk hangat).
HapusKalau menurutku harga masih wajar. Karena ini daerah wisata ya. Sebelum pesan gurami bakar saya nanya harganya. Kalau berapa pastinya saya lupa. Yang saya ingat nggak mahal, jadi yang lainnya bisa diperkirakan.
kalau ke banyuwangi mampir sini aah
BalasHapusYuk,mba. Pantai selatan Banyuwangi cakep mba.
HapusAdek saya nih sempat dinas di Banyuwangi, jadi rasa hapal dg tempat wisatanya. Ini kedai makannya macam surau ya. Sayangnya menunya ada yang nggak fresh ya, Mba.
BalasHapusBisa ikutan adek dong mba. Yuk, ke Banyuwangi. Aku masih pengen lebih lama main di sana.
Hapus