5 Tempat Berfoto di Lawang Sewu Semarang


lawang sewu


Ini bukan pertama kalinya saya dan keluarga main di Lawang Sewu. Tapi tetap saja kami masih penasaran. Terutama saya dan suami. Apalagi kalau bukan untuk berburu tempat foto.

Baca juga Terjebak Spot Instagrammable di Kota Lama Semarang.

Nah, kali ini saya tidak mau pulang sia-sia. “Coba deh, memotret kaca patri (kaca mozaik). Keren banget kalau bisa memotret di tempat gelap.”

Sekilas tentang Lawang Sewu

Sebelum saya cerita tetang tempat berburu foto, ada baiknya teman-teman mengenal Lawang Sewu dahulu.

peta lawang sewu


Masyarakat setempat menyebut bangunan ini sebagai lawang sewu karena memiliki pintu yang banyak meski tidak sampai berjumlah seribu. Jendelanya tinggi dan lebar menyerupai pintu. Lawang dalam bahasa Jawa berarti pintu. Sewu artinya seribu.

Lawang Sewu merupakan gedung peninggalan Nederlands-Indische Spoorweg Maatchappij (NIS). Proses pembangunannya mulai tahun 1904-1907. Lawang Sewu ditetapkan sebagai bangunan bersejarah di Semarang yang dilindungi.

Setelah Indonesia merdeka, bangunan megah berlantai dua ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia. Selain itu juga dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada saat terjadinya pertempuran lima hari di Semarang, gedung ini menjadi lokasi pertempuran antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan pasukan Jepang.

Tempat berfoto sepanjang masa

Mungkin terlalu berlebihan mengatakan sepanjang masa. Namun bangunan kuno Lawang Sewu ini entah memiliki magnet apa, tetap saja menarik sebagai backgound #PengabdiFoto. Kalau saya perhatikan, tempatnya juga pasti disitu-situ juga. Ya, mau dimana lagi. Pastinya tempat-tempat tersebut menunjukkan sisi-sisi Lawang Sewu yang mudah dikenali.

replika kereta api


Bangunan ini bukan tidak pernah direnovasi. Pernah, demi menjaga keutuhan dan kelestariannya. Jadi Lawang Sewu ini mengalami beberapa tahap konservasi dan revitalisasi oleh Unit Pelestarian Benda dan Bangunan Bersejarah PT. Kereta Api persero.

Sekilas Lawang Sewu ini ya begitu-begitu saja. Tidak berubah menjadi warna-warni, genjreng. Tapi kalau mau lebih perhatian, pengelolaannya lebih teratur, tempatnya bersih, fasilitas umum seperti musholla dan toilet lengkap. Bahkan ada ruang menyusui. Fasilitas umum tersebut menempati ruang-ruang kosong di gedung Lawang Sewu. Tapi tetap masih banyak yang kosong. Kalau teman-teman mau makan, bisa mampir di gerai makanan siap saji (CFC). Semua tempat ada petunjuknya semacam petunjuk jalan.

replika kereta api


Kalau dulu setelah menyerahkan tiket masuk, pengunjung bebas mau kemana. Sekarang dikasih petunjuk untuk langsung menuju tangga gedung utama. Tapi kalau suka-suka sepertinya tidak ada hukuman, kok.

Sebagai pengunjung yang baik, saya rela berdesakan dengan pengunjung-pengunjung lain. Lha, bagaimana lagi, ini musim liburan. Sebelum pukul 07.00 saya sudah tiba di lokasi. Kami hanya ingin memaksimalkan waktu di Semarang. Anak-anak yang belum mandi bukan masalah, yang penting saya sudah mandi. Tahu sendiri kalau liburan itu susah banget buat mandi. 
lawang sewu



Pagi itu mendung dan hujan rintik-rintik. Mobil sudah parkir dan bingung mau kemana. Lawang Sewu jelas belum buka. Saya dan si bungsu menunggu reda di tempat parkir.  Ada bangkunya pemiliki gerobak minuman. Sementara suami dan dua anak berburu foto di tugu muda.


Note:

Tidak ada tempat parkir di Lawang Sewu. Kalau mau parkir mobil di tempat lain. Banyak tukang parkir dadakan yang bakal mengarahkan kita. Waktu itu bayar parkir Rp 10.000. Entah karena musim liburan, jadi ramai harga naik atau memang harga parkir segitu.

Tempat berburu foto di Lawang Sewu

Bangunan utama dilihat dari sisi manapun tetap asyik dijadikan background foto kita. Tak percaya? Coba deh lihat foto ini!

1. Bangunan utama

lawang sewu


Lokasinya setelah pintu masuk pagar. Sempatkan dulu foto disini. Sementara suami membeli tiket masuk biar tidak berdesakan. Faktanya ketika musim liburan seperti itu mau membeli tiket kudu antre, mau menyerahkan tiket juga antre. Apalagi kalau mau foto, ekstra antre. Kecuali mau ramai-ramai dengan pengunjung lain.

2. Teras utama

lawang sewu

Saya paling suka disini karena bisa melihat sudut Lawang Sewu yang cantik. Mau terlihat keseluruhan panjang bangunan atau sebagian asal tampak sudutnya tetap cantik. Rupanya tempat ini juga menjadi favorit para pengunjung. Kalau beruntung dapat foto bangunan yang megah tanpa banyak orang-orang disana.

3. Kaca patri

kaca patri


Setelah berkali-kali mencoba memotret disini dan gagal, akhirnya bisa juga mendapatkan hasil yang lumayan untuk dipajang di blog. Terima kasih buat suami yang sabar. Lope deh!

Kaca patri ini menarik karena ada lukisannya. Dibuat oleh J.L. Schouten dari studio seni kaca T. Prinsenhof di kota Delf. Pagi itu kaca patri tampak indah. Ada sensasi menarik ketika melihat simbol-simbol dari ornamen Belanda ini.

4. Pintu-pintu


lawang sewu


Ini adalah tempat wajib untuk berfoto. Mulai dari foto sendiri sampai foto rombongan dengan background pintu. Saya memilih keduanya. Untuk foto ramai-ramai, saya memanfaatkan pintu-pintu ini.

Karena anggota keluarga kami ada lima, kami bersembunyi diantara pintu. Kemudian memunculkan wajah senang. Yang paling depan adalah yang paling kecil disusul lainnya, sesuai tinggi badan.

5. Sisi kanan bangunan utama

lawang sewu


Nah, sebelum pulang ada baiknya mengabadikan moment dibagian ini. meski masih sama-sama terlihat bangunan Lawang Sewu, tapi tetap ada yang beda, loh. Dari samping kiri, kanan atau atas, bangunan utama ini memang juara. Tapi saya tetap memilih datang di pagi hari saja ya. Tidak ada kesan seram atau menakutkan.

Selain disini, teman-teman bisa juga numpang foto di atas kereta api yang berwarna hitam legam. Tenang, keretanya berhenti kok. Ada anak-anak, ibu-ibu, mbak-mbak, mas-mas dan bapak-bapak, semuanya naik. Tidak peduli ibu-ibu ini pakai celana panjang atau gamis, naik saja ke atas tangga dan berpegangan pada kereta. Aduh, saya kok khawatir gamisnya kesrimpet.

kereta api


Oh ya, kalau ingin melihat bangunan utama Lawang Sewu bisa juga dari atas, yaitu dari jembatan yang menghubungkan antar gedung. Dari tempat ini, kita bisa lebih leluasa memandang bangunan-bangunan di Lawang Sewu. Tetap cakep kalau pas anglenya! 

Kalau di lantai atas ini tidak terlalu crowded. Hanya perlu naik turun tangga saja. Ruang-ruang disini sama seperti di bawah. Banyak yang kosong. Kalaupun kami kesini cuma buat mencari spot foto saja.


lawang sewu

Tiket masuk:
Anak-anak: Rp 5.000
Dewasa: Rp 10.000

lawang sewu




Happy traveling!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

16 Komentar untuk "5 Tempat Berfoto di Lawang Sewu Semarang"

  1. Asyik, murah banget ya bu ke lawang sewu. Ini sudah saya incar kalau mau ke Semarang, Insya Allah dalam waktu dekat, 👍

    BalasHapus
  2. Udah berapa kali ke semarang selalu lewatin ini tapi gak pernah nyempatin untuk berenti dan liat2 lawang sewu. Belom pernah sama sekali ya Allah... menyedihkan diriku ini. Pengen banget gitu foto di daleeem...

    BalasHapus
  3. Dulu pas ke Semarang cuma lewat tok, karena ngejar waktu biar perjalanan pulang ke Purworejo nggak ke-malam-an. Kalau parkir motor, bisa nggak mbak, di kompleks Lawang Sewu? APa harus nyari tempat parkir di luar juga?

    Iya sih, bener. Spot foto yang paling sering nongol di instagram ya itu-itu aja ya? Mungkin setelah netizen membaca tulisan ini, mereka bisa terinspirasi buat nyari spot foto lain, mbak. He...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Parkir motor di luar mas. Sewaktu kesini ya tempatnya sama dengan mobil. Aku parkirnya yang dekat kali itu. Dulu pernah di parkiran ruko.

      Hapus
  4. Asli jadi kangen semarang. Sempet main2 ke sana akhir tahun 2016 kemarin, tapi cuma dua hari. Ke lawang sewu juga sempet malam doang, nggk bisa masuk dan cuma foto2 dari luar aja deh..
    Spot2 bagus yang mba kasih boleh juga nih kalau ke lawang sewu lagi

    BalasHapus
  5. sekarang udah direnov semua ya, mbak?
    dulu pas SMA selalu lewat sini.
    saya paling suka kalau lampunya lagi nyala menjelang senja. difoto jadi tjakeps.

    BalasHapus
  6. Wah, udah lama nggak ke Lawang Sewu nih. Udah rapi ya sekarang. Emang parkirnya mahal mbak kayaknya sih nggak resmi.
    Btw masih ada 1 spot lagi nih diatas, yang menghadap ke Tugu Muda. Foto disitu latar belakangnya Tugu Muda dan awan (kalo cerah) bagusss!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, aku nggak kepikiran buat foto disebelah itu. Btw, makasih ya.

      Hapus
  7. Tiketnya murah meriah namun manfaat edukasinya tak ternilai nih mba

    BalasHapus
  8. Bentuk bangunan Lawang Sewu keren ya mba.. Keliatannya megah gitu.. Aku suka banget tuh sama foto kaca patrinya.. Pernah liat juga kaca kayak gitu kalo gak salah di Museum Bank Indonesia.. Pankapan kalo ke Semarang lagi pingin coba masuk ke dalamnya.. Waktu itu pernah numpang lewat aja.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas kesini aku bilang suami nyari tempat yang pas buat foto kaca patri. Gak tahu gimana, kaca patri ini unik.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel