Aktif dan Kreatif Bersama Ibu-Ibu Wali Murid, Yay or Nay


kegiatan wali murid di sekolah



Bukan anak- anak sekolahan saja yang harus aktif maupun kreatif dalam mencari ide dan kegiatan. Ibu-ibu wali murid dituntut berperan serta dalam perkembangan pendidikan anak-anak. Peran ibu terutama adalah di rumah untuk menyelaraskan program pendidikan di sekolah.


Program-program sekolah tidak melulu berada di dalam ruangan. Ada kalanya kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki nilai edukasi. Dalam beberapa kasus, orang tua diminta kerjasamanya. Dalam urusan orang tua (wali murid) sudah ada paguyuban yang mewakili suara wali murid satu sekolah. Sehingga program-program dari sekolah mudah disosialisasikan kepada pengurus di masing-masing kelas.

Baca juga Paguyuban Wali Murid....

Di setiap kelas dibentuk pengurus yang dipilih dengan suara terbanyak. Untuk kegiatan yang mengharuskan kerjasama wali murid, para pengurus akan memobilisasi anggotanya. Dalam hal ini semua kegiatan dilakukan oleh ibu-ibu yang memiliki waktu luang.

Tidak ada paksaan untuk mengikuti kegiatan. Hanya kesadaran bahwa kegiatan sekolah adalah kegiatan bersama. Bukan kegiatan pengurus. Tugas pengurus adalah untuk menyalurkan aspirasi kepada pihak sekolah, mendukung dan membantu pelaksanaan program sekolah dengan baik.

Selain kegiatan dari sekolah, ibu-ibu wali murid juga memiliki agenda tak tetap demi saling mengenal dan menjalin keakraban. Apa saja kegiatan ibu-ibu wali murid kalau sedang berkumpul?

Inilah kegiatan-kegiatan ibu-ibu wali murid:

1. Membantu program sekolah

kegiatan anak-anak di sekolah, business day


Selain pertemuan rutin tiap bulan yang berisi laporan perkembangan anak-anak, ada juga pengajian dan parenting. Kalau parenting itu agendanya tidak rutin, bisa setahun sekali. Pernah juga parenting ini dikhususkan untuk para bapak. Jadi bukan hanya ibu-ibu saja yang mendengarkan nasihat tentang pengasuhan anak. Namun juga para bapak agar klop, memiliki tujuan yang sama.

Meski acaranya untuk bapak, ibu-ibu tetap diperbolehkan datang dan mendengarkan ceramah tetap diperbolehkan. Karena intinya bertujuan untuk membina orang tua dalam mendidik anak-anak di rumah.

Kegiatan lainnya bertujuan untuk saling akrab antara lain kegiatan business day/market day anak-anak, gampangannya adalah hari untuk belajar menjadi pengusaha. Memang kegiatan ini khusus untuk anak-anak namun ibu-ibu wali murid juga memiliki peran dalam mensukseskannya.

Baru-baru ini di sekolah si bungsu diadakan business day, semacam market day yang bertujuan untuk melatih jiwa enterpreneur pada anak-anak. Meski demikian, orang tua terutama ibu terlibat di dalamnya. Peran orang tua adalah membuat makanan siap jual dan membuat kostum menarik untuk anak-anak.

Ada juga program wali murid dalam rangka meramaikan hari kemerdekaan. Biasanya ada lomba-lomba yang seru, seperti lomba menghias makanan, memindahkan terigu, membawa balon, dsb. Tiap tahun lomba seru-seruan seperti ini berbeda-beda. Mirip dengan lomba tujuhbelasan di kampung-kampung.

2. Silaturahmi

Siapa yang tidak suka bertemu dengan teman-teman dan saling menanyakan kabar? Saya suka, dong. Senang saja ketika bertemu dengan ibu-ibu dan cerita-cerita seru. Sst...jangan ngegosip ya!

Kegiatan ibu-ibu untuk saling berkunjung ke rumah bukan hal yang wajib. Namun lebih karena kesadaran saja. Jadi, siapa saja yang memliki kelonggaran waktu, diharapkan bisa bergabung disini. Contohnya jika ada ibu wali murid yang sakit, melahirkan, naik haji, umrah atau anggota keluarganya meninggal dunia, kami berkunjung ke rumahnya. Begitu juga jika terjadi terhadap guru anak-anak, ibu-ibu wali murid siap berkunjung.

Manfaat kegiatan wali murid:

1. Menjalin keakraban

Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, kami jadi saling kenal. Ada loh, yang tidak pernah ikut perpartisapi alias jarang banget ikut ke sekolah. Apalagi ikut kegiatan kelas.

Jangan sampai ada yang berkata, “Mamanya A yang mana sih? Kok nggak pernah datang ke sekolah?”

Kadang karena kesibukan bekerja menjadi tidak pernah ikut menghandiri pertemuan rutin di kelas anak. Ibu-ibu lainnya jadi tidak kenal dan tidak akrab. Tapi ada juga yang tiap ada pertemuan rutin yang datang adalah bapaknya. Tidak apa-apa menjadi minoritas (bapak-bapak memang jarang) yang penting mengetahui program sekolah dan kenal dengan wali kelas anak.

Kalaupun tidak bisa ikut kegiatan sekolah/kelas tidak apa asal ikut berpartisipasi misalnya jika dibutuhkan pendapat, bantuan iuran, dsb siap. Jadi masih tetap berhubungan baik dengan ibu-ibu lainnya.

2. Mengetahui perkembangan anak di sekolah

Dengan akrab dengan ibu-ibu wali kelas saya jadi mengetahui perkembangan anak dari sisi lain. Dari ibu-ibu wali murid ini saya mendengar komentar tentang anak saya dan juga kabar yang sedang heboh di sekolah.

Terutama jika anak mengalami kesulitan belajar, orang tua bisa cepat tanggap dengan bertanya kepada wali murid dan ibu-ibu lainnya. Contohnya ketika hafalan perkalian. Ternyata bukan anak saya saja yang kesulitan. Ibu-ibu wali murid lainnya juga mengeluhkan ini. Akhirnya kami jadi sharing bagaimana cara efektif menghafalkan perkalian. Bukan hanya guru yang mengajarkan kepada kami, namun juga ibu-ibu wali murid boleh berpendapat dan berbagi ilmu.

3. Berperan aktif dan kreatif demi kemajuan anak-anak dan sekolah

ibu-ibu wali murid


Dengan adanya program kelas dan sekolah sebenarnya membuka kesempatan luas kepada ibu-ibu wali murid. Peran kita sebagai wali murid sangat dibutuhkan. Nah, disinilah kesempatan kita menyalurkan untuk menyampaikan ide, gagasan dan perannya untuk kepentingan bersama.

Contohnya ketika ada kegiatan business day. Ibu-ibu wali murid ikut memikirkan membuat makanan dan kostum anak-anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa kami harus meluangkan waktu untuk mengeksplore kreativitas. Bagaimana ya membuat makanan yang menarik dan laku dijual dengan harga hemat. Bagaimana ya agar anak-anak bisa menggunakan kostum yang menarik.

Mau tidak mau ibu-ibu harus melek teknologi juga. Buka internet mencari resep, dsb. Meluangkan waktu untuk diskusi bersama ibu-ibu wali murid lainnya. Saling menghargai pendapat dan ide masing-masing hingga mencari suara terbanyak.

Manfaat utama peran ibu-ibu wali murid adalah menjalin keakraban. Saya bisa akrab dengan guru-guru dan ibu-ibu wali murid lainnya (terutama yang pernah satu kelas dengan anak saya). Dengan adanya kunjungan karena satu dan lain hal, saya jadi tahu rumahnya ibu B di daerah sana. Dia yang memiliki bisnis baju muslim. Jadi kalau sedang membutuhkan baju muslim bisa langsung mampir ke rumahnya dan memilih baju dengan yang cocok. Atau ibu C yang memiliki bisnis katering. Kalau membutuhkan makanan rumahan atau nasi kotak, bisa pesan saja sama orang yang kita kenal. Atau ibu D yang seorang perawat. Jadi saya bisa bertanya tentang kesehatan.

ibu-ibu wali murid



Jadi, saya merasa kegiatan sekolah sedikit atau banyak memiliki banyak manfaat pada masing-masing orang. Meski saya bukan pengurus kelas apalagi paguyuban, saya merasa peran saya maupun ibu-ibu wali kelas lainnya tetap dibutuhkan. Suara kita tetap didengarkan. Kehadiran kita tetap dinantikan.

Ayo ngaku, ada yang merasa lebih akrab di sekolah atau di luar sekolah? Yang pasti bertemu dengan ibu-ibu di sekolah ketika mengantar dan menjemput anak sama akrabnya dengan bertemu di luar sekolah. Atau sama-sama hebohnya?

^_^







Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

5 Komentar untuk "Aktif dan Kreatif Bersama Ibu-Ibu Wali Murid, Yay or Nay"

  1. entah kalau di sekolahan anak saya Indri gak ada kumpulan soalnya kerja swasta atau kerja yang hari minggu pun masuk jadinya susah buat kumpulan. sekalinya bisa kumpul itu pas kumpul2 dalam rangka penilaian masak2 buat ujian praktek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting komunikasi dengan wali kelas lancar. Biasanya ada WAG yang selalu ramai macam-macam info.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya termasuk yang jarang bisa kumpul karena waktunya sering bentrok sama aktivitas lain. Dan lebih sering silent reader di grup

      Hapus
  3. dulu lagi anak2 kecil jarang aktif di ekolah anak karena bekerja. jarang jemput anak pula

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel